Menurut dia, cuaca ekstrem sudah terjadi dua hari terakhir, pada 27 dan 28 November 2018. Alat pengukur BMKG menunjukkan bahwa curah hujan sudah lebih dari 100 milimeter per hari atau berkategori hujan ekstrem.
Pada dasarian pertama, banjir melanda satu desa di Kecamatan Maos. Kemudian, pada Dasarian kedua, banjir melanda lima desa di Kecamatan Nusawungu. Longsor juga terjadi di beberapa wilayah Banyumas dan Cilacap.
Selain memicu longsor dan banjir, dalam kondisi atmosfer labil, Banyumas dan Cilacap juga sangat mungkin dilanda tiupan angin kencang dan sambaran petir. Karenanya, ia meminta warga untuk meningkatkan kewaspadaan.
Komandan Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas, Kusworo pun mengimbau agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan. Utamanya, warga di zona merah longsor atau banjir.
Sebenarnya, masyarakat pun dengan mudah bisa mengenali tanda-tanda bakal terjadinya longsor. Di antarannya, muncul retakan tanah yang terus bergerak. Pohon-pohon tidak berdiri sempurna atau duyung.
“Waspada jika ada sumber air baru yang keruh dan air sumur keruh, jendela dan pintu rumah susah dibuka karena sudah ada pergerakan tanah,” Kusworo mengungkapkan.
Ia meminta agar warga segera berkoordinasi dengan lembaga terkait jika melihat tanda-tanda tersebut. Hal itu merupakan salah satu langkah mitigasi bencana untuk mencegah terjadinya korban jiwa atau kerugian lebih besar.
Daerah di luar peta rawan bencana longsor dan banjir pun bukannya tak berisiko dilanda bencana. Soalnya, pada musim hujan, potensi terjadinya angin kencang atau puting beliung pun meningkat.
Sebab itu, ia meminta agar masyarakat di daerah rawan longsor dan banjir meningkatkan kewaspadaan saat turun hujan lebat. Untuk mengantisipasi angin kencang atau puting beliung, masyarakat juga bisa memangkas dahan pohon yang terlalu rimbun atau tinggi.
Saksikan video pilihan berikut ini:
https://ift.tt/2zAMT0R
November 30, 2018 at 10:04AM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com https://ift.tt/2zAMT0R
via IFTTT
No comments:
Post a Comment