Liputan6.com, Thailand - Seorang wanita berusia 22 tahun dari Amerika Serikat yang pergi ke Thailand, terjebak di negara itu setelah mengidap penyakit langka. Caroline Bradner dari Henrico County, Virginia belum lama ini lulus dari University of Mississippi.
Setelah menabung sekian lama, ia terbang ke Asia Tenggara, tepatnya Thailand, pada Oktober lalu. Caroline mendaftar untuk mengajar di sana lewat program yang disebut Xplore Asia.
Awalnya semua baik-baik saja, hingga beberapa minggu sebelum Natal, tubuhnya mendadak tak dapat digerakkan. Dari leher ke bawah, wanita itu merasakan tubuhnya lumpuh tak bertenaga.
Setelah dilakukan pemeriksaan di rumah sakit setempat, ia didiagnosis mengalami Sindrom Guillain-Barre. Menurut National Insititute of Neurological Disorders and Stroke, ini merupakan gangguan autoimun langka yang menyerang satu dari 100 ribu orang Amerika.
Pasien dengan sindrom ini sistem kekebalannya justru menyerang sel-sel saraf yang sehat dalam sistem sarah tepi mereka. Penyebab gangguan ini tak diketahui, tapi diklaim dapat dipicu oleh diare, penyakit pernapasan, atau infeksi akibat bakteri Campylobacter jejuni yang timbul dari makan unggas mentah atau kurang matang.
Sindrom Guillan-Barre tak memiliki obat tapi beberapa pilihan pengobatan dapat meredakan gejala tersebut. Pasien mungkin pulih tapi masih terdapat potensi komplikasi termasuk rasa sakit, mati rasa, masalah kardiovaskular, gangguan fungsi kandung kemah, kerja usus yang lambat, serta kesulitan bernapas.
Setelah mengetahui kondisi putrinya, ibu Caroline terbang ke Thailand. Dalam beberapa hari terakhir, wanita itu berhasil menggerakkan bahunya dan merasakan sensasi kesemutan di jari-jarinya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
http://bit.ly/2CP8S6s
January 04, 2019 at 07:04PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com http://bit.ly/2CP8S6s
via IFTTT
No comments:
Post a Comment