Liputan6.com, Jakarta - Temuan surat suara tercoblos di Malaysia pada Kamis 11 April 2019 kemarin menjadi perbicangan banyak pihak. Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) kini tengah menyelidiki temuan surat suara tercoblos ini.
Di tengah bergulirnya kasus ini, beredar kabar bahwa Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Malaysia, Yaza Azzahra merupakan relawan paslon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Kabar ini viral dimuat oleh situs tribunsantri.com dengan judul artikel 'Keterangannya di TVOne Janggal, Foto Panwaslu Malaysia Mirip Yaza Azzahra Berpose Dua Jari Bersama Relawan 02 Viral'.
Artikel ini juga menampilkan foto yang disebut-sebut Yaza berpose dua jari dan mengenakan atribut paslon nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga.
Tribunsantri.com - Ketua Panwaslu Kuala Lumpur Malaysia, Yaza Azzahra Ulya menjadi sorotan karena keterangannya di TVOne soal surat suara tercoblos dinilai janggal.
Netizen menduga Yaza merupakan pendukung paslon 02. Hal ini dibuktikan dengan adanya foto mirip Yaza berpose dua jari mengenakan baju Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi bersama relawan. Berikut fotonya :
Selain itu, ada jejak digital yang mengungkap Yaza pernah menghadiri acara deklarasi mendukung capres-cawapres Prabowo-Sandi :
Dan berikut ini keanehan keterangan Yaza saat diwawancarai TVOne:
Ungkap Keanehan Kasus Tercoblosnya Surat Suara di Malaysia dari Wawancara Ketua Panwaslu (yang dikelilingi BPN 02) di TV One
1. Ketua Panwaslu Kuala Lumpur yang bernama Yazza Azzahra bisa menjelaskan dengan sangat detail secara kronologis proses pencoblosan ilegal sampai penangkapan. Agak sulit masuk diakal, jika dia tahu persis mulai dari pencoblosan, seperti dia terlibat dalam skenario ini.
2. Reporter TV One bertanya “Siapa pelakunya? Disuruh siapa?” Ketua Panwaslu menjawab dengan terbata-bata (scara fisiognomi berarti ada yg disembunyikan) “tidak tahu, karena saat kita grebek mereka lari”
3. Reporter TV One bertanya, “ada video yang beredar, itu video halus, video bagus direkam dengan santai ada orang yang mencoblosin surat suara, itu kan ilegal. Apa mereka tidak tahu itu? Kok santai saja direkam videonya malah diajak ngobrol juga mau?” Dijawab Ketua Panwaslu “Saya rasa mereka tahu, tapi karena dibayar 50 sen per surat suara, mereka tetap mau lakukan itu”. LOH? Katanya, gak tau pelakunya siapa, ini kok si Yazza Ketua Panwaslu tahu bayarannya berapa? Jangan2 Ketua Panwaslu sudah tahu kasus ini dari awal dan sengaja membiarkan dan tidka mencegah. Atau bahkan dia ikut terlibat dalam konspirasi ini?
4. Ketua Panwaslu Kuala Lumpur juga tahu persis berapa surat suara yang dicoblos, yaitu 10.000 hanya dalam waktu kurang dari 2 jam kejadian, padahal surat berserakan dan berkresek2 hitam. Logiskah?
5. Yang paling mencolok adalah berkali-kali di TV One, Ketua Panwaslu berbicara setelah dibisiki oleh orang di sebelahnya yang memakai atribut resmi BPN 02. Yazza menyebut “kejadian membuat shock pendukung 02, dan surat suara dicoblos 01” tanpa ada kata Dugaan, padahal dia bukan petugas yang berwajib. Ini framing yang berbahaya, sebagai wasit, seharusnya Yazza netral, tidak mau disetir 02, dan dikelilingi 02 di depan media.
Sudah jelas telanjang kita lihat bagaimana kubu 02 berselingkuh dengan Panwaslu untuk membuat skenario ini untuk memfitnah kubu 01. Ya Allah, ingatlah, bertaubatlah, sesungguhnya fitnah lebih kejam daripada pembunuhan
Nama Ketua Panwaslu Kuala Lumpur, yaitu Yazza Azzahra Ulya, Mahasiswa S2 Universiti Sultan Zainal Abidin Malaysia, PPI Indonesia. [Tribunsantri.com].
Selain situs Tribunsantri.com, kabar serupa juga dimuat oleh situs beritaheboh.com dalam artikel berjudul 'Diselidiki Warganet, Ini Poin Kejanggalan Ketua Panwaslu Malaysia 'Yaza Azzahra' Yang Juga Disebut Pendukung Prabowo'.
Beritaterheboh.com - Ketua Panwaslu Kuala Lumpur Malaysia, Yaza Azzahra Ulya jadi sorotan setelah membenarkan video surat suara tercoblos. Keterangan Yaza di TVOne mendukung tuduhan kecurangan yang dilontarkan ke kubu 01.
Sayang-nya, ramai di medsos warganet membongkar bahwa Yaza adalah pendukung capres-cawapres, Prabowo-Sandi. Netizen menyebarkan sebuah foto saat Yaza berpose dua jari mengenakan baju Badan Pemenangan Nasional (BPN) bersama sejumlah relawan.
Ada juga jejak digital yang mengungkap bahwa Mahasiswa S2 Universiti Sultan Zainal Abidin Malaysia, PPI Indonesia itu, pernah menghadiri acara deklarasi mendukung capres-cawapres Prabowo-Sandi :
Saat diwawancarai, Yazza Azzahra bisa menjelaskan dengan sangat detail secara kronologis proses pencoblosan ilegal sampai penangkapan. Agak sulit masuk diakal, jika dia tahu persis mulai dari pencoblosan, seperti dia terlibat dalam skenario ini.
Di pertanyaan pertama Yazza mengaku tidak tahu siapa pelakunya. “Siapa pelakunya? Disuruh siapa?” tanya reporter TV One.
“Tidak tahu, karena saat kita grebek mereka lari,” jawab ketua Panwaslu Kuala Lumpur itu dengan terbata-bata.
Reporter TV One itu kembali bertanya kepada Yazza. Keanehan mulai terlihat saat Yazza menjawab pertanyaan lanjutan.
“Ada video yang beredar, itu video halus, video bagus direkam dengan santai ada orang yang mencoblosin surat suara, itu kan ilegal. Apa mereka tidak tahu itu? Kok santai saja direkam videonya malah diajak ngobrol juga mau?” tanyanya lagi.
Dijawab oleh Ketua Panwaslu, “Saya rasa mereka tahu, tapi karena dibayar 50 sen per surat suara, mereka tetap mau lakukan itu.”
Padahal Yazza awal mengaku tidak tahu. Malah menjawab tahu bayarannya berapa. Mungkinkah Ketua Panwaslu itu sudah tahu kasus ini dari awal dan sengaja membiarkan dan tidak mencegah? Atau bahkan dia ikut terlibat dalam konspirasi ini?
Sangat aneh ketika Ketua Panwaslu Kuala Lumpur juga tahu persis berapa surat suara yang dicoblos, yaitu 10.000 hanya dalam waktu kurang dari 2 jam kejadian, padahal surat berserakan dan berada dalam kresek hitam dan jumlahnya banyak.
Yang paling mencolok adalah berkali-kali saat diwawancara di TV One itu, Ketua Panwaslu berbicara setelah dibisiki oleh orang di sebelahnya yang memakai atribut resmi BPN 02.
“kejadian membuat shock pendukung 02, dan surat suara dicoblos 01,” sebut Yazza tanpa ada kata dugaan, padahal dia bukan petugas yang berwajib.
http://bit.ly/2KzjR9Q
April 12, 2019 at 04:20PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com http://bit.ly/2KzjR9Q
via IFTTT
No comments:
Post a Comment