Pages

Saturday, April 20, 2019

Intip Penampakan Keren Bandara Baru Yogyakarta

Total investasi pembangunan bandara baru di Yogyakarta ini mencapai Rp 11 triliun. Sebagian besar digunakan untuk pembebasan lahan. Adapun sekitar Rp 6,1 triliun digunakan untuk pembangunan konstruksi.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi pernah menuturkan, bandara baru di Yogyakarta ini secara struktur bisa tahan terhadap bencana tsunami berskala besar dari pantai selatan Yogyakarta. Hal itu mengacu hasil kajian yang dilakukan para ahli.

"Kita sudah memperhitungkan dengan skala tsunami yang besar bandara ini tetap bisa eksis secara struktur," kata Budi Karya

Untuk mengantisipasi dampak bencana itu, pemerintah telah menunjuk para ahli dari Jepang, Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Gadjah Mada (UGM), bahkan telah dilakukan perhitungan apabila muncul tsunami dengan skala besar.

"Kita juga sudah menyiapkan mitigasinya," kata dia dilansir Antara pada 21 Januari 2019.

Salah satu upaya mitigasinya, lanjut Budi, adalah dengan merencanakan bangunan di terminal bandara antara lantai satu ke lantai dua memiliki ketinggian mencapai 8 meter yang memungkinkan para penumpang bisa naik ke atas saat terjadi tsunami.

Selain itu, menurut dia, di kawasan tepi pantai juga akan ditanami pepohonan serta dibuat gundukan-gundukan sehingga saat tsunami datang tidak akan maksimal menjangkau bandara. "Jadi tsunami inysa Allah sudah kita mitigasi baik dari struktur maupun bagaimana operasional bandara itu berjalan," kata dia.

Sementara itu, Project Manager NYIA Taochid Purnama Hadi memastikan, seluruh bangunan di NYIA telah direncanakan tahan gempa hingga 8,8 skala richter (SR) serta tsunami hingga 12 meter.

"Untuk terminal bandara di lantai duanya ada di plus 15 meter artinya ketika terjadi tsunami (12 meter) masih aman," kata dia.

Selain itu, menurut Tochid, PT Angkasa Pura I juga telah berkoordinasi dengan Pemkab Kulon Progo untuk memanfaatkan kawasan tepi pantai sebagai penyangga bandara. Di daerah penyangga itu nantinya akan ditanami vegetasi yang bisa berfungsi sebagai "tsunami barrier" atau penghalau tsunami.

Adapun Bandara Internasional Yogyakarta ini telah menjalani proses verifikasi kelaikan operasi dari tiga direktorat padaKementerian Perhubungan, yakni Direktorat Perhubungan Udara, Direktorat Keamanan Penerbangan dan Direktorat Navigasi.

PT Angkasa Pura I pun menggandeng PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan Ratu Boko untuk dukung operasionalBandara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo. Ini juga untuk mengembangkan 10 destinasi pariwisata prioritas.

Pada pengoperasional terminal internasional, Bandara Internasional Yogyakarta akan melayani enam penerbangan internasional per hari yang dialihkan dari Bandara Adi Sutjipto.

PT Angkasa Pura I juga akan siapkan lokasi untuk UMKM. Hal ini sebagai bentuk dukungan terhadap UMKM. Selain itu, sejumlah fasilitas pun dibangun seperti mesjid di bandara.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2Ur9jsV
April 20, 2019 at 02:45PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com http://bit.ly/2Ur9jsV
via IFTTT

No comments:

Post a Comment