Liputan6.com, Atambua - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus membangun jalan perbatasan di sisi terluar Indonesia. Salah satunya jalan perbatasan Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dikenal dengan istilah Sabuk Merah.
Pengerjaan jalan yang berada di garis batas antara Indonesia-Timor Leste ini terbagi dalam dua sektor, yakni Sabuk Merah Sektor Timur sepanjang 179,9 km dan Sabuk Merah Sektor Barat dengan panjang sekitar 130,88 km.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 2.5 Provinsi NTT Kementerian PUPR, Rofinus Ngilo, mengatakan, proses pengerjaan saat ini masih berfokus pada Sabuk Merah Sektor Timur yang menghubungkan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain dan PLBN Motamasin.
Dia menambahkan, pengerjaan jalur perbatasan tersebut juga mengalami penambahan panjang sekitar 3 km dari semula 176 km menjadi 179 km lantaran ada perubahan trase.
"Panjang jalan Sabuk Merah Sektor Timur sekarang 179,99 km, hampir 180 km. Sebelumnya kan sekitar 176 km. Tapi karena ada jalur pengerjaannya berpindah, total panjangnya bertambah sekitar 3 km," jelas dia di Atambua, NTT, Minggu (19/5/2019).
Hingga akhir 2018 lalu, total panjang jalan yang sudah teraspal mencapai 85 km. Untuk tahun ini, Rofinus melanjutkan, pihaknya menargetkan bisa mengaspali jalan sampai sekitar 46 km.
"Jadi sampai 2018 kita bangun 85 km jalan perbatasan yang sudah beraspal. Untuk tahun ini kira-kira 46 km. Jadi sampai akhir 2019 sudah ada sekitar 131 km yang sudah beraspal," tuturnya.
http://bit.ly/2JPzwQw
May 19, 2019 at 06:00PM from Berita Terkini, Kabar Terbaru Hari Ini Indonesia dan Dunia - Liputan6.com http://bit.ly/2JPzwQw
via IFTTT
No comments:
Post a Comment