Pages

Monday, May 20, 2019

Jokowi: Banyak Lahan Garam di NTT, Tapi Tak Digarap Serius

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengkritisi lahan produksi garam yang terbelengkalai selama berpuluh-puluh tahun di Nusa Tenggara Timur (NTT). Laporan itu didapatkannya pasca berbincang dengan Gubernur NTT, Viktor Laiskodat ketika terakhir kali menyambangi wilayah tersebut.

"Di sini ada hamparan pembuatan garam yang sangat luas sekali. Tapi sudah berpuluh puluh tahun sudah tidak digarap dengan serius," ungkap dia di Bendungan Rotiklot, NTT, Senin (20/5/2019).

Padahal, lanjutnya, kesejahteraan penduduk sekitar akan terdongkrak bila lahan tersebut bisa dimanfaatkan. Bahkan, ia menyebutkan, satu orang petani garam bisa mendapat penghasilan hingga Rp 15 juta per bulan.

"Itu satu orang sebulannya bisa dapat Rp 15 juta. Kalau benar digarap, akan seberapa banyak orang yang kesejahteraannya naik," ujar Jokowi.

Menindaki hal tersebut, ia mengaku telah mengajak Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil untuk segera mensertifikasi lahan produksi garam yang terabaikan itu.

"Saya langsung telepon menteri ATR untuk buat sertifikat, serahkan untuk rakyat. Rakyat akan kita bimbing untuk bekerja itu," ucapnya.

"Ini saya perintahkan kepada menteri untuk memberikan hak konsesinya kepada swasta dulu. Kalau swasta enggak kerjain, cabut, berikan pada rakyat," dia menambahkan.

Langkah itu disebutnya harus diinisiasi agar masyarakat NTT bisa mencapai kesejahteraan dengan adanya lahan produksi garam yang dikelola oleh penduduk lokal.

"Step by step memang harus kita pikirkan agar kemakmuran bisa kita raih bersama-sama. Nanti Agustus ada panen. Kita panen garam sekaligus kita serahkan sertifikatnya kepada masyarakat biar lahannya produktif," tuturnya.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2Qly4Xn
May 20, 2019 at 07:30PM from Berita Terkini, Kabar Terbaru Hari Ini Indonesia dan Dunia - Liputan6.com http://bit.ly/2Qly4Xn
via IFTTT

No comments:

Post a Comment