Jeric awalnya tinggalo di Pulau Sibuyan, Romblon kemudian pindah ke tempat lain dan berkuliah di kampus bergengsi San Jose Del Monte, Bulacan. Memiliki nilai akademik yang baik dan brilian, ia harus bekerja serabutan untuk biaya kuliahnya. Dia pernah bekerja di sebuah pabrik di Quezon, menjadi kru layanan di gerai makanan cepat saji dan bahkan menjadi pembantu rumah tangga.
Saat ia sampai diatas panggung untuk menerima sertifikat sarjananya, para professor mendekatinya dan berdiri disampingnya saat di panggung serta menyerahkan sertifikat sarjananya.
“Ketika saya berjalan, salah satu profesor saya berdiri di panggung menunggu saya dan memeluk saya. Pada saat itu, beberapa kesedihanku menghilang tetapi aku masih menangis di depan semua orang. ” dikutip dari World of Buzz.
Ia tak lupa mengucapkan terimakasih kepada profesornya dan semua orang yang membantunya sepanjang berkuliah di kampus tersebut hingga menggapai sarjana.
Bagi orang tuanya, meskipun banyak penolakan dan sakit hati yang dia terima dari mereka, dia masih berterima kasih kepada orang tuanya dan berharap bahwa suatu hari nanti mereka akhirnya akan bangga padanya.
"Kepada orangtuaku, yang sampai hari ini tidak bisa menerimaku dalam hidup mereka, jika kamu membaca ini, ini aku sekarang dan aku harap aku membuatmu bangga ..." tambahnya.
http://bit.ly/2USuhGw
April 21, 2019 at 04:28PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com http://bit.ly/2USuhGw
via IFTTT
No comments:
Post a Comment