Liputan6.com, Jakarta Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan Revolusi Industri 4.0 yang telah merambah berbagai sektor harus menjadi perhatian. Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), harus menjadi momentum mempersiapkan diri menghadapi industrialisasi yang mengedepankan teknologi tinggi.
"Saat ini, sudah banyak daerah yang tenaga kerjanya tergantikan oleh mesin dan robot. Bukan tidak mungkin, hal tersebut akan segera terjadi di Banyuwangi. Fenomena yang oleh para pakar disebut Revolusi Industri 4.0 ini, mau tidak mau harus segera direspon oleh sekolah," ungkap Anas saat menyampaikan pidato pada upacara peringatan Hardiknas di Taman Blambangan Banyuwangi, Kamis (2/5).
Sekolah saat ini, menurut Anas, tidak hanya fokus menyiapkan para pelajar yang hanya menjadi tenaga kerja melainkan harus didorong untuk menghasilkan anak didik yang memiliki kreativitas dan entrepreneurship.
"Ini semua kuncinya ada pada guru. Bagaimana mereka tidak hanya mengajar, tapi juga memberikan inspirasi baru kepada peserta didiknya," imbuhnya.
Untuk mendorong pemerataan kualitas tenaga pendidik, Pemda Banyuwangi mendorong dengan program Banyuwangi Mengajar. Para sarjana yang memiliki kualifikasi bagus, ditempat secara khusus di sekolah-sekolah terpencil.
"Kita juga mengapresiasi beberapa sekolah di Banyuwangi yang membuka aneka ekstrakulikuler kekinian, seperti kelas robotik di SMPN 1 Banyuwangi dan sekolah-sekolah lainnya. Ini penting untuk mengenalkan dunia baru sejak dini," jelasnya.
Dalam rangka Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2019, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menggelar pameran pendidikan dan teknologi. Sejumlah inovasi teknologi yang dikerjakan siswa TK - SMA se-derajat di Banyuwangi dipamerkan. Mulai dari teknologi smart home yang dilengkapi sensor tinggi badan dan sensor lampu rumah, robot transporter, hingga teknologi pengolahan pangan.
Di acara itu, Pemkab juga mendorong warga Banyuwangi untuk memenuhi wajib belajar 12 tahun. Melalui program Smart Better (Semangat Belajar Warga Banyuwangi agar Tambah Pintar), mendorong mereka yang putus sekolah untuk bisa mendapatkan .
"Jika yang masih berusia sekolah kita wajibkan untuk sekolah lagi dengan pembiayaan dari pemerintah jika tidak mampu. Jika sudah melebihi usia sekolah maka akan diikutkan pada program kejar paket," terang Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi Sulihtiyono, program Smart Better bisa diakses secara online dan gratis. "Pendaftarannya lewat online atau langsung ke Dinas Pendidikan. Mereka yang telah terdaftar bisa ikut kejar paket di PKBM terdekat," terangnya.
Sampai saat ini, ada 150 institusi PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) yang telah menjalin kerjasama dengan Dinas Pendidikan yang tersebar di seluruh kecamatan Banyuwangi.
"Nanti mereka tinggal pilih PKBM yang terdekat," pungkas Sulih.
http://bit.ly/2VaSZSA
May 03, 2019 at 06:48PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com http://bit.ly/2VaSZSA
via IFTTT
No comments:
Post a Comment